KETIKA LINK FOMOTOTO JADI JUDUL SKRIPSI: KRISIS AKADEMIK ATAU INOVASI KAJIAN SOSIAL?

Ketika Link Fomototo Jadi Judul Skripsi: Krisis Akademik atau Inovasi Kajian Sosial?

Ketika Link Fomototo Jadi Judul Skripsi: Krisis Akademik atau Inovasi Kajian Sosial?

Blog Article

Di sebuah kampus negeri ternama, pada suatu pagi yang mendung dan penuh tenggat waktu, seorang mahasiswa tingkat akhir membuka laptopnya dengan wajah penuh kepasrahan.

Judul skripsinya?

“Analisis Perilaku Ekonomi Digital Generasi Z Melalui Penyebaran Link Fomototo di Media Sosial”

Dosen pembimbing mengernyit. Tapi tidak menolak.
Karena apa daya—skripsi soal sastra klasik Indonesia sudah tak diminati.
Dan topik literasi digital sekarang dianggap basi.


Data: Dunia Akademik Makin Jauh dari Realitas (Tapi Fomototo Dekat Sekali)

Menurut BRIN (2023), 68% mahasiswa Indonesia kesulitan mencari topik skripsi yang “terasa aktual dan dekat dengan realitas sosial.”
Namun berdasarkan data Google Trends, link Fomototo jadi salah satu tautan yang paling sering dibagikan di WhatsApp dan grup Facebook lokal sepanjang 2022–2024.

Jadi pertanyaannya:

Mengapa tidak mempelajari apa yang benar-benar terjadi di masyarakat?


Proposal Skripsi yang Tak Lagi Konvensional

Beberapa contoh judul yang sedang diuji di ruang sidang skripsi:

  1. “Efektivitas Link Fomototo dalam Menstimuli Aktivitas Ekonomi Nonformal pada Mahasiswa Perantauan”

  2. “Fenomena Clickbait Slot Digital: Studi Kualitatif pada Pengguna Link Fomototo di Kalangan Ibu-Ibu Arisan Online”

  3. “Link Fomototo sebagai Alat Komunikasi Sosial di Era Disinformasi Digital”

Dan kabarnya, **satu kampus swasta di Bekasi sudah mulai membuka mata kuliah pilihan:

Kajian Algoritma Populer & Masyarakat Digital.


Seminar Nasional: Dosen Juga Mulai ‘Melek Link’

Dalam seminar bertema Transformasi Digital dan Masyarakat, seorang dosen menyampaikan makalah berjudul:

“Distribusi Link Fomototo sebagai Gejala Sosial Postmodern di Kalangan Masyarakat Kelas Menengah Rentan.”

Sesi tanya jawab pun memanas.

???? Mahasiswa bertanya: “Apakah ini tanda kapitalisme hiburan sudah terlalu jauh masuk ke ruang privat?”
???? Dosen lain menjawab: “Itu bukan kapitalisme, itu kreativitas rakyat.”

Semua mengangguk.
Tidak ada yang sadar bahwa peserta seminar sendiri sudah simpan link Fomototo di tab sebelah.


Kesimpulan: Link Fomototo, dari Grup WhatsApp ke Sidang Skripsi

Di era ketika teori Marx dianggap terlalu panjang dan realitas sosial terlalu cepat berubah,
link Fomototo justru hadir sebagai bahan kajian yang:

✅ Nyata
✅ Terjadi
✅ Viral
✅ Dan... bisa dibedah dari banyak sudut: ekonomi, psikologi, komunikasi, bahkan sastra.

Jadi kalau kamu mahasiswa tingkat akhir yang bingung cari topik skripsi,
jangan malu,

mungkin jawabannya ada di tautan spam yang tiap malam kamu abaikan.

Report this page